Powered by Blogger.

PT. Kineta Inti Sejati

| 0 comments





Produk : 
Valve
Fitting

Flange Facing


Membedakan jenis flange yang paling mudah adalah dengan melihat kepalannya, atau mukannya yang di kenal dengan face. Ada Beberapa type flange namun kali ini kita akan membahas tiga tipe flange face yaitu :
  • Flat Face
  • Raised Face
  • Ring Type Joint
Yang membedakan adalah semakin tinggi ratingnya, maka ia menggunakan ring type joint. Untuk type yang rendah, biasanya pakai flat face saja sudah cukup. Mari kita bahas satu persatu.


Flange Type Flat Face 
Flat face adalah flange yang memili permukaan sentuh, ke flange lainnya, yang bentuknya datar alias flat. Flange jenis ini biasanya digunakan untuk jenis baja tuang (cast iron) dan juga galvanize. Sedangkan untuk type gasket yang diguanakan, biasanya berupa flat sheet atau full face.

Flange Type Raised Face 
Sesuai namanya, flange type ini memili permukaan sentuh yang lebih tinggi, atau istilahnya raised. Raised facenya ini biasanya di tengah, jadi kalau kita lihat dari samping persis seperti gambar di bawah.
Flange jenis ini biasanya digunakan untuk rating yang medium, ukuran untuk fluida biasanya C150 ~ CL900. Sedangkan untuk gasketnya, biasanya menggunakan spiral wood gasket.



Flange Jenis Ring Type Joint 
Type flange ini biasanya digunakan untuk rating yang tinggi, biasanya di rating 900# sampai denganke atas. Sesuai namanya, type flange ini nantinya akan menggunakan ring sebagai gasket atau penyekat. Gasket tersebut nantiya akan ditempatkan pada ruang yang tersedia pada flange, pada dasarnya memang seperti halnya raised flange, namun lebih besar raisednya karena yang di masukan adalah ring atau cincin.

Pada type ini biasanya digunakan untuk fluida yang memiliki nilai aliran CL900 up, atau kalau menurut projects pesification yang pernah saya baca, untuk RTJ (ring type joint) digunakan pada rating 900#. Kurang lebih, itu penjelasan sederhana mengenai type flange dari segi facenya.


Pemahaman Stud Blot dan Machine Blot

Machine bolt and stud bolt memiliki fungsing yang berbeda dalam sebuah sistem pemipaan. Walaupun sama sama baut (bolt), tapi penggunaanya memiliki karakteristrik yang berbeda.
Baut sendiri adalah tipe dari fastener atau yang lebih dikenal dengan pengencang. Biasanya digunakan untuk mengencangkan dua bagian menjadi satu. Dalam piping sendiri, baut sering di gunakan untuk mengencangkan flange.
Pengertian Machine bolt dan stud bolt

Baut dalam piping di bedakan menjadi dua jenis, yaitu : stud blot dan machine blot. Machine bolt adalah jenis baut yang sering kita lihat sehari-hari, ia hanya memiliki satu buah mur (nut). Machine bolt memiliki permukaan rata pada satu ujungnya, sendangkan ujung lainya biasanya untuk mur (nut)nya.
Sedangkan studbolt, memiliki dua buah mur yang dapat di kencangkan dari sisi kanan atau kirinya.
Penggunaan stud bolt pada flange Stud bolt biasanya digunakan pada sambungan flange yang menghubungkan antar pipa atau ekuipment tertentu.
Kenapa ia di gunakan dalam flange? Karena studbolt memiliki beberapa keungulan dibanding dengan machine bolt, diantaranya adalah :

  • Studbolt lebih mudah di buka jika berkarat (rusak)
  • Memiliki diameter yang seragam (tidak ada head)
  • Studbolt yang jarang di gunakan dapat mudah di buat dari baja padat (round stock)

Namun studbolt punya satu kelemahan, yaitu kadang ia membingunkan arahnya kalau di lepas atau di kencangkan.

Kelemahan dan kelebihan machine bolt

Machine bolt cenderung lebih gampang rusak karena seluruh panjangnya harus mengakomodir gaya ketika terjadi torsi. Ketika di puntir untuk di kencangkan atau di kendurkan, maka seluruh badan pada machine bolt akan mengalami tengangan puntir, hal ini yang dapat berpotensi mengalami
kerusakan. Demikian menurut Deanna sclar, pengarang dari “auto repair for dummies”.

Bandingkan dengan studbolt, ketika ia di kencangkan, hanya mur nya saja yang bergerak sehingga mengurangi resiko kerusahkan. Sedangkan keungulan dari machine bolt, ia memiliki satu kepala sehingga ia bisa di fungsikan sebagai skrup (screw). Yang mana ia bisa di kencangkan tanpa
membutuhkan nut ataupun washer pada boltnya.



Perbedaan Concentric-Eccentric Reducer dan Penggunaannya

Eccentric dan Concentric Reducer adalah sama sama jenis fitting yang berfungsi untuk menyambungkan dua pipa yang berbeda diameter. Walaupun sama sama penyambung koneksi pipa yang berbeda ukuran, tapi eccentric dan concentric reducer memiliki berbedaan yang cukup berarti dalam pengunaanya.

Sebelum lebih dalam, kita lebih baik mengenal dahulu perbedaanya. Pertama, eccentric reducer adalah jenis reducer yang memiliki satu garis tengah, satu center.
Sedangkan untuk concentric reducer, ia memiliki berbedaan garis tengahnya. Sederhananya seperti ini, concentric reducer adalah reducer yang seimbang, sedangkan yang eccentric tidak seimbang.


Lalu, kalau memang reducer tersebut tidak seimbang, buat apa di pakai? Bukanya lebih mudah yang seimbang. Disinilah menariknya, justru dalam system pemipaan banyak digunakan eccentric reducer.

1. Penggunaan Concentric Reducer
  • Untuk concentric reducer pengunaanya lebih umum untuk line atau pipa vertical. Lalu untuk yang konek ke equipment sekelas pompa, asalkan linenya itu vertical, concentric ini bisa di gunakan. Apalagi kalau pompa tersebut bertipe top-top, alias untuk suction dan dischargenya sama sama menghadap ke atas.
Concentric reducer ini digunakan ketika tidak ada kemungkinan udara yang tersumbat di dalamnya. Namun designer juga bisa memilih eccentric reducer, manakala dua pipa yang akan di gabungkan memiliki jarak yang berdekantan.


2. Penggunaan Eccentric Reducer
  • Untuk eccentric reducer banyak digunakan untuk komponen yang dekat dengan pompa, dengan pertimbangan agar menghindari udara yang terjebak didalamnya. Untuk jenisnya, eccentric reducer dibedakan menjadi dua jenis yaitu top flat dan bottom flat.

A. Penggunaan Bottom Flat Reducer

Bottom flat reducer, sesuai namanya maka tipe reducer ini memiliki sisi yang lurus di bawah. Untuk tipe ini, biasanya digunakan pada pipa memuat steam (uap). Kenapa? Karena dari pipa yang memuat gas biasanya mengandung kondensat (cairan hasil dari pengembunan), kondensat tersebut harus dapat mengalir ke bagian paling bawah dari pipa dan akan terkumpul pada steam trap. Untuk menjamin aliran kondensat ini turuh, digunakanlah reducer bottom flat.
Yang kedua, biasanya bottom flat juga digunakan untuk pipa yang berada di pipe rack. Karena lebih mudah diletakan pada supportnya yang hanya berupa rack, dan rata dengan pipa yang ukurannya berbeda. terlebih lagi untuk pipa yang mengharuskan sloop, bottom flat biasa digunakan.
Penggunaan selanjutnya, terutama yang akan disambungkan dengan pompa. Agak sedikit perlu pemahaman konsep disini, karena bukan hanya bottom flat saja yang di koneksi kan dengan pompa, kadang kita pun harus memilih top flat.



Namun pengunaan umumnya untuk bottom flat yaitu ketika suctionnya bersumber dari atas, maka tipe bottom flat inilah yang kita pilih.




B. Penggunaan Top Flat Reducer

Top flat reducer digunakan manakala suction dari pompa mengarah dari bawah. Atau kalau memang suctionnya dari pipa horizontal, maka reducer yang digunakana adalah top flat. Kalalu kedua suction ini mengunakan bottom flat atau Concentric reducer, maka yang dikhawatirkan terjadi adalah buble, udara terperangkap pada sisi atasnya.


Kenapa masalah air poket (udara yang terperangkap) menjadi penting? Udara yang terperangkap dapat menyebabkan suction tidak efektif, ruang yang harusnya diisi air malah diisi oleh udara terperangkap yang dapat menyebabkan pompa kekurangan daya hisap. Disamping itu, udara yang terperangkap tersebut dapat menyebabkan kafitasi yang dapat merusak pompa.

Jenis dan Fungsi Fitting Pipe


Fitting bukanlah nama untuk individu, melainkan nama yang digunakan untuk pengelompokan. Karena di dalam fitting sendiri terdapat berbagai macam komponen lain pemipaan, yang anda harus memahaminya satu persatu fungsi dan kegunaanya.
Adapun jenis dari fitting Antara lain adalah :

Ebow

Dipasaran, elbow dibagi menjadi dua tipe, tipe sort radius dan long radius. Namum umumnya digunakan long radius, yang memiliki diameter belokan 1.5 kali NPS (nominal Pipe size)nya. Ada pula yang sampai dengan 3D atau bahkan 6D, yang biasa digunakan untu flare.
90º Long Radius Elbow
45º Long Radius Elbow
Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elbow merupakan komponen pemipaan yang berfungsi untuk membelokan arah aliran. Layaknya tikungan kalau kita sedang berada di jalan, tikungan tersebut mau tidak mau membuat kita berbelok arah ketika melaluinya, begitu pula elbow yang bertugas untuk membelokan aliran fluida. Elbow terdiri dari dua jenis yang paling umum yaitu 45 dan 90 derajat. Untuk memperoleh sudut di selain sudut diatas, terkadang elbow tersebut di potong. Atau bisa juga dengan mengunakan dua elbow yang disatukan untuk memperoleh sudut tertentu.
Contoh menghitung radius elbow seperti ini, kita menghitung pipa yang dengan diameter 2". Maka radiusnya adalah,1.5 x 2" = 3 " (76.2 mm), yang dikalikan adalah nominal diameter dari pipa nya, NPSnya, bukan actual diameter dari pipanya seperti yang peranah saya singgun di sejarah dan teori dasar piping.
90º Short Radius Elbow
180º Elbow/ Return
Elbow pada umumnya memiliki diameter yang sama antara masukan dan keluaran, walaupun ada juga yang memiliki ukuran berbeda, yang kita sebut dengan reducing elbow. Selain itu, ada satu komponen fitting yang mirip elbow, sama sama berfungsi untuk membelokan aliran, namun di buat dari potongan pipa, kita menyebutnya dengan miter.

Tee

Tee dalam fitting bertugas untuk membagi aliran, adalah koneksi fitting yang memiliki cabang. Biasanya cabangnya ini ukurannya sama dengan ukuran pipa utamanya, kita menyebutnya dengan straight tee. Sedangkan kalau berbeda, kita menyebutnya dengan reducing tee.

Straight Tee
Reducing Tee


Tidak semua tee tegak lurus/ 90º tapi ada juga yang membentuk sudut 45 derajat. Kita mengenalnya dengan lateral Tee, yang penggunaanya biasanya untuk pressure yang rendah.

Lateral Tee
Cross T 



Selain itu ada juga crosses. Namun pengunaan crosses ini amat sangat jarang, diperuntukan hanya untuuk space yang terbatas.

Reducer

Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas untuk me-reduce (mengurangi) aliran fluida. Mengurangi disini bukan seperti valve, tapi ukuran pipanya saja yang berkurang. Jadi reducer ini akan bertugas untuk mengabungkan dari diameter yang lebih besar ke yang kecil, atau sebaliknya. 
Dalam reducer ini, kita akan mengenal dua jenis reducer yaitu concentrik reducer dan satu lagi adalah eccentrik reducer. 
Reducer Concentric
Reducer Eccenrtic

Keduanya memiliki peran yang berbeda, kita akan membahasnya lebih dalam di artikel perbedaan eccentrik dan concentrik reducer.

Stub-in
Stub-in, adalah jenis fitting yang fungsinya mirip dengan tee, yaitu membagi aliran. Bedanya dengan tee, kalau tee adalah item yang terpisah, ia mengabungkan beberapa pipa. namun kalau stub-in, percabangan langsung dari pipa utamanya yang fungsinya mengantikan reducing tee.

Cap
Pipe caps fitting berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa, fitting ini di las langsung pada pipa utama.
Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di bongkar dan dilepas, namun biasanya menggunakan sambungan flange, lebih tepatnya blind flange.


Basic Pemipaan


Dari sekian jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
  • Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan)
  • Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan)

Bahan-bahan pipa secara umum :
Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur bahan baru pipa tersebut yg dapat dibagi secara umum sebagai berikut:
  • Carbon steel
  • Carbon Moly
  • Galvanees
  • Ferro Nikel
  • Stainless Steel
  • PVC (Paralon)
  • Chrom Moly

Sedang bahan-bahan pipa secara khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut :
  • Vibre Glass
  • Aluminium (Aluminium)
  • Wrought Iron (besi tanpa tempa)
  • Cooper (Tembaga)
  • Red Brass (kuningan merah)
  • Nickel cooper = Monel ( timah tembaga)
  • Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)

Komponen perpipaan :
Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar dalam simbol dan kode yg telah dibuat atau dipilih sebelumnya.
Komponen perpipaan yg dimaksud disini meliputi :
  • Pipes (pipa-pipa)
  • Flanges ( flens-flens)
  • Fittings (sambungan)
  • Valves (katup-katup)
  • Boltings (baut-baut)
  • gasket
  • Specials items

Pemilihan bahan :
Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan dengan pembuatan teknik perpipaan dan hal ini dapat dilihat pada ASTM serta ANSI dalam pembagian sebagai berikut :
  • Perpipaan untuk pembangkit tenaga
  • Perpipaan untuk industri bahan migas
  • Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah
  • Perpipaan untuk pengangkutan minyak
  • Perpipaan untuk proses pendinginan
  • Perpipaan untuk tenaga nuklir
  • Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas
Selain dari penggunaan instalasi atau konstruksi seperti diterangkan diatas perlu pula diketahui Jenis aliran temperatur, sifat korosi, Faktor gaya serta kebutuhan lainnya dari aliran serta pipanya.

Macam Sambungan Perpipaan :
Sambungan perpipaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
  • Sambungan dengan menggunakan pengelasan
  • Sambungan dengan menggunakan ulir
Selain sambungan seperti diatas terdapat pula penyambungan khusus dengan menggunakan pengeleman (perekatan) serta pengkleman (untuk pipa plsatik dan pipa vibre glass).
Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa dibawah 2″ sajalah yg menggunakan sambungan ulir.

Tipe sambungan cabang:
Tipe sambungan cabang (branch connection)dapat dikelompokkan sbb:
  • Sambungan langsung (stub in)
  • Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung)
  • Sambungan dengan menggunakan flanges (flens-flens)
Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan pada spesifikasi yg telah dibuat sebelum mendesain atau dapat pula dihitung berdasarkan perhitungan kekuatan, kebutuhan, dengan tidak melupakan faktor efektifitasnya. Sambungan cabang itu sendiri merupakan sambungan antara pipa dengan pipa, misal sambungan antara header dengan cabang yg lain apakah memerlukan alat bantu penyambung lainnya atau dapat dihubungkan secara langsung, hal ini tergantung kebutuhan serta perhitungan kekuatan.

Diameter, Ketebalan, Schedule :
Spesifikasi umum dapat dilihat pada ASTM (American Society of Testing Materials).Dimana disitu diterangkan mengenai Diameter, Ketebalan serta schedule pipa. Diameter Luar (Outside Diameter), ditetapkan sama walaupun ketebalan (thickness)berbeda untuk tiap schedule. Diameter dalam (Inside Diameter), ditetapkan berbeda untuk setiap schedule. Diameter Nominal adalah diameter pipa yg dipilih untuk pemasangan ataupun perdagangan (commodity). Ketebalan dan schedule, sangatlah berhubungan, hal ini karena ketebalan pipa tergantung daripada schedule pipa itu sendiri.
Schedule pipa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :
  • Schedule 5, 10 , 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 160.
  • Schedule standard
  • Schedule Extra strong (XS)
  • Schedule double Extra Strong (XXS)
  • Schedule special
Perbedaan-perbedaan schedule ini dibuat guna :
  • Menahan internal pressure dari aliran
  • Kekuatan dari material itu sendiri (Strength of material)
  • Mengatasi karat
  • Mengatasi kegetasan pipa.
Untuk melihat ukuran diameter, ketebalan, dan schedule dapat dipelajari tabel-tabel

Alat-alat khusus:
Alat-alat khusus dalam article ini hanya membicarakan mengenai saringan (strainer) dan alat perangkap uap (steam Trap).

Saringan (strainer)
saringan (strainer) gunanya adalah sebagai alat penyaring kotoran baik yg berupa padat, cair atau gas. Alat penyaring ini digunakan pada jalur pipa guna menyaring kotoran pada aliran sehingga aliaran yg akan diproses atau hasil proses lebih baik mutunya.
Tipe-tipe alat penyaring ini dapat dibagi menjadi :
  • Tipe T. Tipe ini digunakan secara umum untuk memperluas ruang dan meredusir tekanan pada jalur pipa
  • Tipe Y
  • Tipe sementara
  • Tipe datar

Perangkap Uap (steam Trap):
Steam Trap merupakan alat yg digunakan untuk menyingkirkan air dari uap, dimana air ini tidak ada gunaya bahkan akan memberikan hambatan pada aliran uap atau dapat menimbulkan kerugian lainnya. Perangkap uap ini ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan atau dipasang pada kantung pipa yg disebut Drip Leg

Cara Kerja:
  • Steam Trap pada daerah jalur pipa yg terendah dimana disitu dianggap air mungkin  telah menggantungkan pada kantung pipa (Drip Leg)
  • Steam trap ini akan mengosongkan air ke sistem uap yg mempunyai tekanan lebih rendah
  • Sistem perangkap yg tertutup didalam pengosongan air menggunakan katup-katup pada sisi perangkap tersebut.
  • Gunakan saringan seandainya sistem perangkap ini belum menggunakannya. Pasang katup uji untuk pembuangannya selama pengetesan aliran (start up).


VENT dan DRAIN
Vent adalah suatu alat pembuangan gas, udara atau uap air. sedangkan drain adalah suatu alat pembuangan zat cair. Pada sistem pembuangan yg terdapat pada pipa atau equipment, Vent dan Drain dalam cara kerjanya dapat dibagi dua bagian yaitu : bekerja dan tidak bekerja.
  • Vent dan Drain yg dikelompokkan bekerja, dimaksudkan bahwa peralatan ini digunakan pada pipa atau equipment dalam keadaan bekerja dalam jangka waktu lama atau terus menerus.
  • Vent dan Drain dikelompokkan tidak bekerja hanya digunakan pada waktu tertentu saja, misalnya pada saat pengetesan, start up atau shut down. 
Untuk Vent dan Drain pemasangannya haruslah disetujui piping engineering group terlebih dahulu, baik mengenai pemakaiannya maupun penempatannya. Selain itu harus pula diperhatikan pemasangan sumbat pada katupnya seperti plug atau blind flange.
Untuk hal yg khusus yaitu aliran yg mempunyai tingkat bahaya tinggi, penempatannya dan penggunaannya harus benar-benar diperhitungkan serta dikontrol pelaksanaannya.

Cara Penempatan Lokasi Vent dan Drain
Penempatan vent dan drain haruslah benar-benar diperhitungkan sehingga penggunaannya benar-benar efektif serta aman. Jangan sampai pemasangan vent dan drain ini terbalik, akan hal ini akan berakibat fatal, misalnya untuk aliran beracun atau mudah terbakar.
Penempatan vent pada pipa atau equipment diusahakan pada tempat yg paling tinggi karena fungsinya sebagai pembuangan ke udara. Begitu pula pada penempatan drain haruslah pada tempat yg rendah sesuai fungsinya sebagai pembuangan cairan atau pembersihan cairan serta pembuangan kotoran pada jalur pipa atau equipment.

Jenis-Jenis, komponen dan perlengkapan
Jenis-jenis pipa, hose dan cubing pada dasarnya terdiri dari :
  • Spiral welding pipe (pipa las spiral)
  • SMLS pipe (pipa tanpa sambungan)
  • Welded Pipe
  • SAW pipe
  • FBW pipe
  • C & W pipe
  • EFW pipe
  • ERW pipe
  • Lined Pipe
  • Hose
  • Tubing (cubing)
  • Pipe Niple (pipa nipel)

Jenis-jenis flens (flanges) terdiri dari :
  • Blind flange (flens buta)
  • Weld neck flange (flens las di leher)
  • Weld neck orifice flange (flens orifis las di leher)
  • Slip on flange (flange sambungan langsung)
  • So. red flange (flens memperkecil sambungan sock)
  • SW red flange ( flens memperkecil sambungan sock di las)
  • Socket weld flange (flens sambungan sock di las)
  • Threaded flange (flens sambungan ulir)
  • Stub flange ( flens tonggak)
  • ST red flange (flens memperkecil ST)
  • LPA joint flange (flens sambungan LPA)
  • Socket type flange( flange tipe sock)
  • Weld neck red flange (flens memperkecil las dileher)

Jenis-jenis katup :
  • Gate Valve (katup pintu)= Fungsi untuk membuka & menutup sepenuhnya
  • Ball valve (katup bola)= Fungsi untuk membuka & menutup dan mangatur aliran fluida secara lebih cepat
  • Globe valve (katup dunia) = Fungsi untuk mengatur besar kecilnya aliran & tekanan
  • Check Valve (katup cek)= Fungsi untuk mencegah aliran ke satu arah saja
  • Butterfly valve (katup kupu-kupu)= Fungsi untuk membuka & menutup aliran lebih cepat
  • Diaphragma valve (katup diaphragma)= Fungsi untuk membuka & menutup   dengan diaphragma
  • Knife gate valve (katup pintu pisau)
  • Needle valve (katup jarum)
  • Plug valve (katup sumbat)
  • Wafer check valve (katup cek wafer)

Jenis-jenis alat penyambung :
pada dasarnya alat penyambung ini dikelompokkan dalam dua bagian :

A. Jenis sambungan dengan pengelasan :
  • 45 derajat elbow
  • 90 derajat elbow
  • 180 derajat elbow
  • Concentric reducer (pemerkecil sepusat)
  • Eccentric reducer ( pemerkecil tak sepusat)
  • Tee
  • Cross (silang)
  • Cap (tutup)
  • Red Tee (pemerkecil tee)
  • Swage concentric BSE (sweg sepusat ujung bevel)
  • Swage eccentric (sweg tak sepusat ujung bevel)
B. Jenis sambungan dengan ulir
  • Bushing (paking)
  • Cap (tutup)
  • Coupling
  • Red coupling (kopling pemerkecil)
  • 45 derajat elbow
  • 95 derajat elbow
  • 45 derajat lateral
  • Reducer (pemerkecil)
  • Tee
  • Red Tee
  • Cross (silang)
  • Plug (sumbat)
  • Union
  • Swage concentric (sweg sepusat)
  • Swage eccentric (sweg tak sepusat)

Jenis alat sambungan cubing
  • Male adapter (jantan)
  • Female adapter(betina)
  • Cap (tutup)
  • Male connection
  • Female connection
  • Plug (sumbat)
  • Male bulkhead (jantan kepala banyak)
  • Female bulkhead (betina kepala banyak)
  • 90 derajat union elbow (siku union 90 derajat)
  • Male 90 derajat elbow
  • Female 90 derajat elbow
  • Reducer (pemerkecil)
  • Insert (penyisip)
  • Union(union)
  • Union Tee
  • Red union (union pemerkecil)
  • Union cross

Jenis-jenis alat sambungan cabang berupa olet :
  • Elbowlet (letakan siku)
  • Latrolet (olet lateral)
  • Sweepolet (olet corong)
  • Sockolet (olet sock)
  • Threadolet (olet ulir)
  • weldolet (olet las)

Jenis-jenis perlengkapan khusus :
  • Spectacle blind (kacamata buta satu)
  • Blind and spacer (buta dan penjarak)
  • Line blind (buta jalur)
  • Spacer (penjarak)
  • Expantion joint
  • Hose connection
  • Swivel joint (sambungan swivel)
  • Steam Trap (perangkap uap)
  • Strainer (saringan)
  • Safety shower (pancuran pengaman)
  • Inline mixer (pengaduk dalam)
  • Exhaust head (kepala pembuangan)
  • Instruments

Jenis gasket
  • Ring gasket
  • Oval ring gasket
  • Full face gasket
  • Flat ring gasket
  • Spiral gasket

Jenis bolt
  • Machine bolt (baut mesin)
  • Stud bolt (baut paku)
  • Cap screw (ulir penutup)

SISTEM PERPIPAAN DAN DETAIL
Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industri atau pengilangan tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus atau batasan tertentu yg diminta pada setiap proyek.
Pabrikasi pipa dapat dilakukan pada bengkel-bengkel di lapangan atau pada suatu pembuatan pipa khusus di suatu tempat lalu dikirim kelapangan, baik melalui transportasi laut atau darat, sehingga dilapangan hanya merupakan penyambungan saja. Hal ini menguntungkan dari segi waktu, ongkos kerja dan pekerjaan dilapangan. Pemilihan keputusan untuk pabrikasi pipa di suatu bengkel dilapangan atau di suatu tempat di luar lapangan bahkan dinegara lain, memerlukan perhitungan teknis dan ekonomis secara cermat.

Pemasangan pekerjaan perpipaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian sbb:
  • Pipa diatas tanah
  • Pipa dibawah tanah
  • Pipa dibawah air ( didalam air)
Pemasangan sistem perpipaan diketiga tempat ini baik pipa proses, pipa utiliti mempunyai permasalahan masing-masing dan dalam article ini hanya akan disinggung butir satu.

PEMASANGAN PIPA DI ATAS TANAH
Pemasangan ini dapat dilakukan pada rak pipa (pipe Rack), diatas penyangga penyangga pipa, atau diatas dudukan pipa (sleeper). Pada pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukkan pipa peralatan (equipment) yaitu yg meliputi pipa kolom dan vesel, pipa exchanger, pipa pompa dan turbin, pipa kompressor dan pipa utilitas. berikut akan dijelaskan sebagai berikut :

Pipa Kolom dan Vesel
Pipa yg akan dipasang pada kolom dan vesel harus ditempatkan secara radial disekitar kolom di bagian jalur pipa, jalan orang, platform dibagian access. Untuk pipa 18″ keatas bisa langsung dilas ke vesel, kecuali pertimbangan pemeliharaan dan akan digunakan sambungan flange. Sambungan dalam skirt tidak boleh ditempatkan katup atau flange. Penggunaan vent atmosferis berkatup dan bertudung harus disediakan pada tempat lokasi titik tertinggi dari vessel atau jalur pipa diatasnya, sedangkan drain dipasang pada tempat lokasi terendah yg akan ditentukan oleh P&ID.
Katup pelepas tekanan yg membuang kedalam sistem blowdown tertutup harus ditinggikan guna memungkinkan bagian pengeluaran pengaliran sendiri ke dalam sistem blowdown. Katup pelepas tekanan yg membuang uap ke udara bebas harus dilengkapi dengan pipa paling sedikit tiga meter diatas setiap platform dalam radius 7.5 meter, juga disediakan lubang pembuangan yg besarnya 6 mm(1/4″) dibawah pipa guna mencegah akumulasi cairan.

Pipa Exchanger
Pemasangan pipa pada exhcanger tidak boleh dipasang diatas daerah-daerah kanal, tutup shell dan fasilitas fasilitas lain yg telah terpasang pada exchanger atau handling yg suka digunakan. Ruang-ruang bebas untuk pemasangan flange exchanger harus disediakan. Spool dipasang diluar nozzle kapal guna memungkinkan pemindahan bundel pipa exchanger.

Pipa Pompa Dan Turbin
Pipa suction atau pipa yg mengalirkan aliran disebut juga pipa hisap harus diatur sedemikian rupa guna mencegah penurunan tekanan dan kantung uap yg dapat pula menimbulkan kavitasi pada impeler. Apabila perubahan ukuran diperlukan untuk mempercepat atau memperlambat aliran, maka reduser eksentris harus dipakai bilaman kantung tanpa vent tak dapat dihindari. Pemasangan pipa pada pompa dan turbin harus diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk perawatan dan perbaikan. Hal ini penting untuk mencegah pembongkaran besar yg tak perlu pada pemeliharaan dan perbaikan pipa. Saringan permanen dan sementara harus disediakan pada inlet pompa dan turbin. Sedangkan untuk aliran panas dan dingin harus diperhatikan fleksibilitasnya, begitu pula kedudukan-kedudukan penyangga haruslah baik dan dapat mengatasi getaran-getaran yg diakibatkan motor pipa serta aliran.

Pipa Kompresor
Pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan pemeliharaannya. Sambungan pipa dengan menggunakan flanges lebih diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan buang (discharge) harus benar-benar diperhatikan fleksibilitasnya, terutama untuk temperatur rendah atau tinggi atau tekanan tinggi. Masalah getaran termasuk bagian terpenting pada pipa kompresor ini, akibat adanya beban dinamis yg berhubungan dengan kompresor ini. Karena itu masalah penyangga, guide dan anchor juga harus menjadi perhatianbagian perencana teknik.

Pipa Utilitas
Pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar direncanakan sehingga kebutuhan utilitas di proyek dapat terjangkau penggunaanya. Pipa utilitas seperti apa yg lain haruslah direncanakan beroperasi pada temperatur dan tekanan berapa. Perencanaan sub header haruslah dapat memenuhi daerah equipment proses atau kelompok peralatan lainnya yg memerlukan jalur utilitas. Sambungan cabang haruslah dibuat dari atas header. Apabila aliran utilitas berupa uap jangan lupa membuat kantung kantung uap pada setiap daerah titik terendah dimana aliran akan mendaki dan diperhitungkan tidak boleh lebih dari 40% tekanannya dalam jarak yg dihitung dalam feet.


Jenis dan Fungsi Flange

Flange adalah sambungan baut di mana dua buah pipa, equipment, fitting atau valve dapat dihubungkan bersama-sama. Mereka tersedia dalam berbagai bentuk, tekanan, rating dan ukuran untuk memenuhi persyaratan desain.

Ada enam tipe dasar flensa:
  • Blind Flange
  • Lap Joint Flange
  • Slip On Flange
  • Socket Weld Flange
  • Threaded Flange
  • Welding Neck Flange

Semua flensa ini mempunyai raised flange face kecuali lap joint flange yang hanya mempunyai flat flange face

Selain itu terdapat juga sejumlah Special Flanges:
  • Orifice Flanges: Orifice Slip-On Flange – Orifice Socket Flange – Orifice Threaded Flange – Orifice Weld Neck Flange
  • Standard Connections: Long Weld Neck Flange – Heavy Barrel Flange – Full Barrel Flange
  • Ring Type Joint Flanges: RTJ Blind Flange – RTJ Slip-On Flange – RTJ Threaded Flange – RTJ Weld Neck Flange
  • Expander Flange
  • Reducing Flange
  • Studding Outlet: Flat Bottom Mount – Shell/Head Mount – Tangential Mount
  • Weldoflange / Nipoflange
  • Orifice plate (part for orifice flange)
  • Spectacle bline (part for flange)

Blind Flange
Flange jenis ini tidak memiliki lubang. digunakan pada akhir pipa atau fitting.
Lap Joint Flange
Jenis flange ini mirip dengan slip on flange, tetapi ada dua perbedaannya, terdapat jari-jari pada akhir flange ini dan pada face flange ini datar atau flat. Jenis flange ini digunakan jika material stub end dan flange harus dibedakan. jika pada saat instalasi pipa pemasangan baut menemui kesulitan karena keterbatasan ruang, maka jenis flange ini dapat digunakan.
Slip-On Flange
Flange jenis ini mempunyai ketahanan kejutan dan getaran yang rendah. Flange jenis ini sangat ideal untuk aplikasi tekanan rendah karena kekuatan nya pada tekanan internal sekitar sepertiga dari weld neck flange. serta konfigurasinya menimbulkan gangguan aliran di dalam pipa. Las-lasan bagian dalam cenderung lebih mudah terkorosi dibandingkan weld neck type flange.
Socket Weld Flange
jenis flange ini mempunyai lubang yang bertingkat,  agar pipa masuk sesuai dengan kedalamannya.
Threaded Flange
Flange jenis ini mirip dengan slip-on Flange, perbedaannya adalah memiliki (thread internal) ulir dalam. Flange jenis ini biasanya digunakan untuk tekanan rendah dan tidak digunakan untuk temperatur atau stres yang sangat tinggi.
Weld Neck Flange
Flange jenis ini cocok digunakan untuk tekanan tinggi, temperatur extrim, shear impact maupun getaran tinggi, Lebih lanjut, konfigurasinya tidak menimbulkan gangguan pada aliran.

SPECIAL FLANGE

Orifice Flange
Orifice Flange banyak digunakan dalam hubungannya dengan orifice meter untuk mengukur laju aliran cairan dan gas. Mereka pada dasarnya sama dengan weld neck standar, slip-on dan screwed flensa, hanya perbedaannya disini terdapat lubang  di dalam plat flange  yang nantinya berguna sebagai pengukur laju aliran fluida.




Standard Connection (Long Weld Neck Flange, Heavy Barrel Flange, Full Barrel Flange)

Long Weld Neck Flange


Heavy Barrel Flange

Full Barrel Flange

Jenis flange ini biasanya digunakan pada noozel di pressure vessel dan jarang digunakan pada pipa.


Ring Joint Facing Flange RJF
Expander Flange

Studding Oulet Flange

Welding to a Flange

Weld Neck Flange

Slip-On Flange

Lap Joint Flange

Socket Weld Flange

Expander Weld Neck Flange

 
PT. KINETA INTI SEJATI : blogger | About | Facebook
Copyright © 2016. Jual Valve-Distributor Valve - All Rights Reserved
Blog/Website Modify by Radit Adityas
Proudly powered by Blogger