Flange Facing
Membedakan jenis flange yang paling mudah adalah dengan melihat kepalannya, atau mukannya yang di kenal dengan face. Ada Beberapa type flange namun kali ini kita akan membahas tiga tipe flange face yaitu :
- Flat Face
- Raised Face
- Ring Type Joint
Flange Type Flat Face
Flat face adalah flange yang memili permukaan sentuh, ke
flange lainnya, yang bentuknya datar alias flat. Flange jenis ini biasanya
digunakan untuk jenis baja tuang (cast iron) dan juga galvanize. Sedangkan
untuk type gasket yang diguanakan, biasanya berupa flat sheet atau full face.
Flange Type Raised Face
Sesuai namanya, flange type ini memili permukaan sentuh yang
lebih tinggi, atau istilahnya raised. Raised facenya ini biasanya di tengah,
jadi kalau kita lihat dari samping persis seperti gambar di bawah.
Flange jenis ini biasanya digunakan untuk rating yang
medium, ukuran untuk fluida biasanya C150 ~ CL900. Sedangkan untuk gasketnya,
biasanya menggunakan spiral wood gasket.
Flange Jenis Ring Type Joint
Type flange ini biasanya digunakan untuk rating yang tinggi,
biasanya di rating 900# sampai denganke atas. Sesuai namanya, type flange ini
nantinya akan menggunakan ring sebagai gasket atau penyekat. Gasket tersebut
nantiya akan ditempatkan pada ruang yang tersedia pada flange, pada dasarnya
memang seperti halnya raised flange, namun lebih besar raisednya karena yang di
masukan adalah ring atau cincin.
Pada type ini biasanya digunakan untuk fluida yang memiliki
nilai aliran CL900 up, atau kalau menurut projects pesification yang pernah
saya baca, untuk RTJ (ring type joint) digunakan pada rating 900#. Kurang
lebih, itu penjelasan sederhana mengenai type flange dari segi facenya.
Pemahaman Stud Blot dan Machine Blot
Machine bolt
and stud bolt memiliki fungsing yang berbeda dalam sebuah
sistem pemipaan. Walaupun sama sama baut (bolt), tapi penggunaanya memiliki
karakteristrik yang berbeda.
Machine bolt cenderung lebih gampang rusak karena seluruh panjangnya harus mengakomodir gaya ketika terjadi torsi. Ketika di puntir untuk di kencangkan atau di kendurkan, maka seluruh badan pada machine bolt akan mengalami tengangan puntir, hal ini yang dapat berpotensi mengalami
kerusakan. Demikian menurut Deanna sclar, pengarang dari “auto repair for dummies”.
Baut sendiri adalah tipe dari fastener atau yang lebih dikenal dengan
pengencang. Biasanya digunakan untuk mengencangkan dua bagian menjadi satu.
Dalam piping sendiri, baut sering di gunakan untuk mengencangkan flange.
Pengertian Machine bolt dan stud bolt
Baut dalam piping di bedakan menjadi dua jenis, yaitu : stud blot dan
machine blot. Machine bolt adalah jenis baut yang sering kita lihat
sehari-hari, ia hanya memiliki satu buah mur (nut). Machine bolt memiliki
permukaan rata pada satu ujungnya, sendangkan ujung lainya biasanya untuk mur
(nut)nya.
Sedangkan studbolt, memiliki dua buah mur yang dapat di kencangkan dari sisi
kanan atau kirinya.
Penggunaan stud bolt pada flange Stud bolt biasanya digunakan pada sambungan flange yang menghubungkan antar pipa atau ekuipment tertentu.
Penggunaan stud bolt pada flange Stud bolt biasanya digunakan pada sambungan flange yang menghubungkan antar pipa atau ekuipment tertentu.
Kenapa ia di gunakan dalam flange? Karena studbolt memiliki
beberapa keungulan dibanding dengan machine bolt, diantaranya adalah :
Namun studbolt punya satu kelemahan, yaitu kadang ia membingunkan arahnya kalau di lepas atau di kencangkan.
- Studbolt lebih mudah di buka jika berkarat (rusak)
- Memiliki diameter yang seragam (tidak ada head)
- Studbolt yang jarang di gunakan dapat mudah di buat dari baja padat (round stock)
Namun studbolt punya satu kelemahan, yaitu kadang ia membingunkan arahnya kalau di lepas atau di kencangkan.
Kelemahan dan kelebihan machine bolt
Machine bolt cenderung lebih gampang rusak karena seluruh panjangnya harus mengakomodir gaya ketika terjadi torsi. Ketika di puntir untuk di kencangkan atau di kendurkan, maka seluruh badan pada machine bolt akan mengalami tengangan puntir, hal ini yang dapat berpotensi mengalami
kerusakan. Demikian menurut Deanna sclar, pengarang dari “auto repair for dummies”.
Bandingkan dengan studbolt, ketika ia di kencangkan, hanya
mur nya saja yang bergerak sehingga mengurangi resiko kerusahkan. Sedangkan
keungulan dari machine bolt, ia memiliki satu kepala sehingga ia bisa di
fungsikan sebagai skrup (screw). Yang mana ia bisa di kencangkan tanpa
membutuhkan nut ataupun washer pada boltnya.
membutuhkan nut ataupun washer pada boltnya.
Perbedaan Concentric-Eccentric Reducer dan Penggunaannya
Eccentric dan Concentric Reducer adalah sama sama jenis fitting yang
berfungsi untuk menyambungkan dua pipa yang berbeda diameter. Walaupun sama sama penyambung koneksi pipa yang berbeda ukuran, tapi eccentric
dan concentric reducer memiliki berbedaan yang cukup berarti dalam
pengunaanya.
Sebelum lebih dalam, kita lebih baik mengenal dahulu perbedaanya. Pertama, eccentric reducer adalah jenis reducer yang memiliki satu garis tengah, satu center.
Bottom flat reducer, sesuai namanya maka tipe reducer ini memiliki sisi yang lurus di bawah. Untuk tipe ini, biasanya digunakan pada pipa memuat steam (uap). Kenapa? Karena dari pipa yang memuat gas biasanya mengandung kondensat (cairan hasil dari pengembunan), kondensat tersebut harus dapat mengalir ke bagian paling bawah dari pipa dan akan terkumpul pada steam trap. Untuk menjamin aliran kondensat ini turuh, digunakanlah reducer bottom flat.
B. Penggunaan Top Flat Reducer
Top flat reducer digunakan manakala suction dari pompa mengarah dari bawah. Atau kalau memang suctionnya dari pipa horizontal, maka reducer yang digunakana adalah top flat. Kalalu kedua suction ini mengunakan bottom flat atau Concentric reducer, maka yang dikhawatirkan terjadi adalah buble, udara terperangkap pada sisi atasnya.
Kenapa masalah air poket (udara yang terperangkap) menjadi penting? Udara yang
terperangkap dapat menyebabkan suction tidak efektif, ruang yang harusnya diisi
air malah diisi oleh udara terperangkap yang dapat menyebabkan pompa kekurangan
daya hisap. Disamping itu, udara yang terperangkap tersebut dapat menyebabkan
kafitasi yang dapat merusak pompa.
Sebelum lebih dalam, kita lebih baik mengenal dahulu perbedaanya. Pertama, eccentric reducer adalah jenis reducer yang memiliki satu garis tengah, satu center.
Sedangkan untuk concentric reducer, ia memiliki berbedaan
garis tengahnya. Sederhananya seperti ini, concentric reducer adalah reducer
yang seimbang, sedangkan yang eccentric tidak seimbang.
Lalu, kalau memang
reducer tersebut tidak seimbang, buat apa di pakai? Bukanya lebih mudah yang
seimbang. Disinilah menariknya, justru dalam system pemipaan banyak digunakan
eccentric reducer.
1. Penggunaan Concentric Reducer
- Untuk concentric reducer pengunaanya lebih umum untuk line atau pipa vertical. Lalu untuk yang konek ke equipment sekelas pompa, asalkan linenya itu vertical, concentric ini bisa di gunakan. Apalagi kalau pompa tersebut bertipe top-top, alias untuk suction dan dischargenya sama sama menghadap ke atas.
2. Penggunaan Eccentric Reducer
- Untuk eccentric reducer banyak digunakan untuk komponen yang dekat dengan pompa, dengan pertimbangan agar menghindari udara yang terjebak didalamnya. Untuk jenisnya, eccentric reducer dibedakan menjadi dua jenis yaitu top flat dan bottom flat.
A. Penggunaan Bottom Flat Reducer
Bottom flat reducer, sesuai namanya maka tipe reducer ini memiliki sisi yang lurus di bawah. Untuk tipe ini, biasanya digunakan pada pipa memuat steam (uap). Kenapa? Karena dari pipa yang memuat gas biasanya mengandung kondensat (cairan hasil dari pengembunan), kondensat tersebut harus dapat mengalir ke bagian paling bawah dari pipa dan akan terkumpul pada steam trap. Untuk menjamin aliran kondensat ini turuh, digunakanlah reducer bottom flat.
Yang kedua, biasanya bottom flat juga digunakan untuk pipa
yang berada di pipe rack. Karena lebih mudah diletakan pada supportnya yang
hanya berupa rack, dan rata dengan pipa yang ukurannya berbeda. terlebih lagi
untuk pipa yang mengharuskan sloop, bottom flat biasa digunakan.
Penggunaan selanjutnya, terutama yang akan disambungkan
dengan pompa. Agak sedikit perlu pemahaman konsep disini, karena bukan hanya
bottom flat saja yang di koneksi kan dengan pompa, kadang kita pun harus
memilih top flat.
Namun pengunaan umumnya untuk bottom flat yaitu ketika suctionnya bersumber dari atas, maka tipe bottom flat inilah yang kita pilih.
Namun pengunaan umumnya untuk bottom flat yaitu ketika suctionnya bersumber dari atas, maka tipe bottom flat inilah yang kita pilih.
B. Penggunaan Top Flat Reducer
Top flat reducer digunakan manakala suction dari pompa mengarah dari bawah. Atau kalau memang suctionnya dari pipa horizontal, maka reducer yang digunakana adalah top flat. Kalalu kedua suction ini mengunakan bottom flat atau Concentric reducer, maka yang dikhawatirkan terjadi adalah buble, udara terperangkap pada sisi atasnya.
Jenis dan Fungsi Fitting Pipe
Fitting bukanlah nama untuk individu, melainkan nama yang digunakan untuk pengelompokan. Karena di dalam fitting sendiri terdapat berbagai macam komponen lain pemipaan, yang anda harus memahaminya satu persatu fungsi dan kegunaanya.
Adapun jenis dari fitting Antara lain adalah :
Ebow
Dipasaran, elbow dibagi menjadi dua tipe, tipe sort radius dan long radius.
Namum umumnya digunakan long radius, yang memiliki diameter belokan 1.5 kali
NPS (nominal Pipe size)nya. Ada pula yang sampai dengan 3D atau bahkan 6D, yang
biasa digunakan untu flare.
90º Long Radius Elbow |
45º Long Radius Elbow |
Contoh menghitung radius elbow seperti ini, kita menghitung
pipa yang dengan diameter 2". Maka radiusnya adalah,1.5 x 2" = 3
" (76.2 mm), yang dikalikan adalah nominal diameter dari pipa nya, NPSnya,
bukan actual diameter dari pipanya seperti yang peranah saya singgun di sejarah dan
teori dasar piping.
90º Short Radius Elbow |
180º Elbow/ Return |
Elbow pada umumnya memiliki diameter yang sama antara masukan dan keluaran,
walaupun ada juga yang memiliki ukuran berbeda, yang kita sebut dengan reducing
elbow. Selain itu, ada satu komponen fitting yang mirip elbow, sama sama
berfungsi untuk membelokan aliran, namun di buat dari potongan pipa, kita
menyebutnya dengan miter.
Tee
Tee dalam fitting bertugas untuk membagi aliran, adalah
koneksi fitting yang memiliki cabang. Biasanya cabangnya ini ukurannya sama
dengan ukuran pipa utamanya, kita menyebutnya dengan straight tee. Sedangkan
kalau berbeda, kita menyebutnya dengan reducing tee.
Straight Tee |
Reducing Tee |
Tidak semua tee tegak lurus/ 90º tapi ada juga yang membentuk
sudut 45 derajat. Kita mengenalnya dengan lateral Tee, yang penggunaanya
biasanya untuk pressure yang rendah.
Lateral Tee |
Cross T |
Selain itu ada juga crosses. Namun pengunaan crosses ini amat sangat jarang, diperuntukan hanya untuuk space yang terbatas.
Reducer
Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas untuk me-reduce (mengurangi) aliran fluida. Mengurangi disini bukan seperti valve, tapi ukuran pipanya saja yang berkurang. Jadi reducer ini akan bertugas untuk mengabungkan dari diameter yang lebih besar ke yang kecil, atau sebaliknya.
Dalam reducer ini, kita akan mengenal dua jenis reducer
yaitu concentrik reducer dan satu lagi adalah eccentrik reducer.
Reducer Concentric |
Reducer Eccenrtic |
Keduanya
memiliki peran yang berbeda, kita akan membahasnya lebih dalam di artikel perbedaan
eccentrik dan concentrik reducer.
Stub-in
Stub-in, adalah jenis fitting yang fungsinya mirip dengan
tee, yaitu membagi aliran. Bedanya dengan tee, kalau tee adalah item yang
terpisah, ia mengabungkan beberapa pipa. namun kalau stub-in, percabangan
langsung dari pipa utamanya yang fungsinya mengantikan reducing tee.
Cap
Pipe caps fitting berfungsi untuk menghentikan aliran pada
ujung pipa, fitting ini di las langsung pada pipa utama.
Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di bongkar dan dilepas, namun biasanya menggunakan sambungan flange, lebih tepatnya blind flange.
Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di bongkar dan dilepas, namun biasanya menggunakan sambungan flange, lebih tepatnya blind flange.
Basic Pemipaan
Dari sekian jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
- Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan)
- Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan)
Bahan-bahan pipa secara umum :
Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur bahan
baru pipa tersebut yg dapat dibagi secara umum sebagai berikut:
- Carbon steel
- Carbon Moly
- Galvanees
- Ferro Nikel
- Stainless Steel
- PVC (Paralon)
- Chrom Moly
Sedang bahan-bahan pipa secara khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut :
- Vibre Glass
- Aluminium (Aluminium)
- Wrought Iron (besi tanpa tempa)
- Cooper (Tembaga)
- Red Brass (kuningan merah)
- Nickel cooper = Monel ( timah tembaga)
- Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)
Komponen perpipaan :
Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar dalam simbol dan kode yg telah dibuat atau dipilih sebelumnya.
Komponen perpipaan yg dimaksud disini meliputi :
- Pipes (pipa-pipa)
- Flanges ( flens-flens)
- Fittings (sambungan)
- Valves (katup-katup)
- Boltings (baut-baut)
- gasket
- Specials items
Pemilihan bahan :
Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan dengan
pembuatan teknik perpipaan dan hal ini dapat dilihat pada ASTM serta ANSI dalam
pembagian sebagai berikut :
- Perpipaan untuk pembangkit tenaga
- Perpipaan untuk industri bahan migas
- Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah
- Perpipaan untuk pengangkutan minyak
- Perpipaan untuk proses pendinginan
- Perpipaan untuk tenaga nuklir
- Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas
Selain dari penggunaan instalasi atau konstruksi seperti
diterangkan diatas perlu pula diketahui Jenis aliran temperatur, sifat korosi,
Faktor gaya serta kebutuhan lainnya dari aliran serta pipanya.
Macam Sambungan Perpipaan :
Sambungan perpipaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
- Sambungan dengan menggunakan pengelasan
- Sambungan dengan menggunakan ulir
Selain sambungan seperti diatas terdapat pula penyambungan
khusus dengan menggunakan pengeleman (perekatan) serta pengkleman (untuk pipa
plsatik dan pipa vibre glass).
Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa dibawah 2″ sajalah yg menggunakan sambungan ulir.
Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa dibawah 2″ sajalah yg menggunakan sambungan ulir.
Tipe sambungan cabang:
Tipe sambungan cabang (branch connection)dapat dikelompokkan
sbb:
- Sambungan langsung (stub in)
- Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung)
- Sambungan dengan menggunakan flanges (flens-flens)
Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan pada spesifikasi
yg telah dibuat sebelum mendesain atau dapat pula dihitung berdasarkan
perhitungan kekuatan, kebutuhan, dengan tidak melupakan faktor efektifitasnya.
Sambungan cabang itu sendiri merupakan sambungan antara pipa dengan pipa, misal
sambungan antara header dengan cabang yg lain apakah memerlukan alat bantu
penyambung lainnya atau dapat dihubungkan secara langsung, hal ini tergantung
kebutuhan serta perhitungan kekuatan.
Diameter, Ketebalan, Schedule :
Spesifikasi umum dapat dilihat pada ASTM (American Society
of Testing Materials).Dimana disitu diterangkan mengenai Diameter, Ketebalan
serta schedule pipa. Diameter Luar (Outside Diameter), ditetapkan sama walaupun
ketebalan (thickness)berbeda untuk tiap schedule. Diameter dalam (Inside
Diameter), ditetapkan berbeda untuk setiap schedule. Diameter Nominal adalah
diameter pipa yg dipilih untuk pemasangan ataupun perdagangan (commodity).
Ketebalan dan schedule, sangatlah berhubungan, hal ini karena ketebalan pipa
tergantung daripada schedule pipa itu sendiri.
Schedule pipa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :
- Schedule 5, 10 , 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 160.
- Schedule standard
- Schedule Extra strong (XS)
- Schedule double Extra Strong (XXS)
- Schedule special
Perbedaan-perbedaan schedule ini dibuat guna :
- Menahan internal pressure dari aliran
- Kekuatan dari material itu sendiri (Strength of material)
- Mengatasi karat
- Mengatasi kegetasan pipa.
Alat-alat khusus:
Alat-alat khusus dalam article ini hanya membicarakan mengenai saringan (strainer) dan alat perangkap uap (steam Trap).
Alat-alat khusus dalam article ini hanya membicarakan mengenai saringan (strainer) dan alat perangkap uap (steam Trap).
Saringan (strainer)
saringan (strainer) gunanya adalah sebagai alat penyaring
kotoran baik yg berupa padat, cair atau gas. Alat penyaring ini digunakan pada
jalur pipa guna menyaring kotoran pada aliran sehingga aliaran yg akan diproses
atau hasil proses lebih baik mutunya.
Tipe-tipe alat penyaring ini dapat dibagi menjadi :
- Tipe T. Tipe ini digunakan secara umum untuk memperluas ruang dan meredusir tekanan pada jalur pipa
- Tipe Y
- Tipe sementara
- Tipe datar
Perangkap Uap (steam Trap):
Steam Trap merupakan alat yg digunakan untuk menyingkirkan air dari uap, dimana air ini tidak ada gunaya bahkan akan memberikan hambatan pada aliran uap atau dapat menimbulkan kerugian lainnya. Perangkap uap ini ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan atau dipasang pada kantung pipa yg disebut Drip Leg
Cara Kerja:
- Steam Trap pada daerah jalur pipa yg terendah dimana disitu dianggap air mungkin telah menggantungkan pada kantung pipa (Drip Leg)
- Steam trap ini akan mengosongkan air ke sistem uap yg mempunyai tekanan lebih rendah
- Sistem perangkap yg tertutup didalam pengosongan air menggunakan katup-katup pada sisi perangkap tersebut.
- Gunakan saringan seandainya sistem perangkap ini belum menggunakannya. Pasang katup uji untuk pembuangannya selama pengetesan aliran (start up).
VENT dan DRAIN
Vent adalah suatu alat pembuangan gas, udara atau uap air. sedangkan drain adalah suatu alat pembuangan zat cair. Pada sistem pembuangan yg terdapat pada pipa atau equipment, Vent dan Drain dalam cara kerjanya dapat dibagi dua bagian yaitu : bekerja dan tidak bekerja.
Vent adalah suatu alat pembuangan gas, udara atau uap air. sedangkan drain adalah suatu alat pembuangan zat cair. Pada sistem pembuangan yg terdapat pada pipa atau equipment, Vent dan Drain dalam cara kerjanya dapat dibagi dua bagian yaitu : bekerja dan tidak bekerja.
- Vent dan Drain yg dikelompokkan bekerja, dimaksudkan bahwa peralatan ini digunakan pada pipa atau equipment dalam keadaan bekerja dalam jangka waktu lama atau terus menerus.
- Vent dan Drain dikelompokkan tidak bekerja hanya digunakan pada waktu tertentu saja, misalnya pada saat pengetesan, start up atau shut down.
Untuk hal yg khusus yaitu aliran yg mempunyai tingkat bahaya
tinggi, penempatannya dan penggunaannya harus benar-benar diperhitungkan serta
dikontrol pelaksanaannya.
Cara Penempatan Lokasi Vent dan Drain
Penempatan vent dan drain haruslah benar-benar
diperhitungkan sehingga penggunaannya benar-benar efektif serta aman. Jangan
sampai pemasangan vent dan drain ini terbalik, akan hal ini akan berakibat
fatal, misalnya untuk aliran beracun atau mudah terbakar.
Penempatan vent pada pipa atau equipment diusahakan pada
tempat yg paling tinggi karena fungsinya sebagai pembuangan ke udara. Begitu
pula pada penempatan drain haruslah pada tempat yg rendah sesuai fungsinya
sebagai pembuangan cairan atau pembersihan cairan serta pembuangan kotoran pada
jalur pipa atau equipment.
Jenis-Jenis, komponen dan perlengkapan
Jenis-jenis pipa, hose dan cubing pada dasarnya terdiri dari
:
Jenis-jenis flens (flanges) terdiri dari :
- Spiral welding pipe (pipa las spiral)
- SMLS pipe (pipa tanpa sambungan)
- Welded Pipe
- SAW pipe
- FBW pipe
- C & W pipe
- EFW pipe
- ERW pipe
- Lined Pipe
- Hose
- Tubing (cubing)
- Pipe Niple (pipa nipel)
Jenis-jenis flens (flanges) terdiri dari :
- Blind flange (flens buta)
- Weld neck flange (flens las di leher)
- Weld neck orifice flange (flens orifis las di leher)
- Slip on flange (flange sambungan langsung)
- So. red flange (flens memperkecil sambungan sock)
- SW red flange ( flens memperkecil sambungan sock di las)
- Socket weld flange (flens sambungan sock di las)
- Threaded flange (flens sambungan ulir)
- Stub flange ( flens tonggak)
- ST red flange (flens memperkecil ST)
- LPA joint flange (flens sambungan LPA)
- Socket type flange( flange tipe sock)
- Weld neck red flange (flens memperkecil las dileher)
Jenis-jenis katup :
- Gate Valve (katup pintu)= Fungsi untuk membuka & menutup sepenuhnya
- Ball valve (katup bola)= Fungsi untuk membuka & menutup dan mangatur aliran fluida secara lebih cepat
- Globe valve (katup dunia) = Fungsi untuk mengatur besar kecilnya aliran & tekanan
- Check Valve (katup cek)= Fungsi untuk mencegah aliran ke satu arah saja
- Butterfly valve (katup kupu-kupu)= Fungsi untuk membuka & menutup aliran lebih cepat
- Diaphragma valve (katup diaphragma)= Fungsi untuk membuka & menutup dengan diaphragma
- Knife gate valve (katup pintu pisau)
- Needle valve (katup jarum)
- Plug valve (katup sumbat)
- Wafer check valve (katup cek wafer)
Jenis-jenis alat penyambung :
pada dasarnya alat penyambung ini dikelompokkan dalam dua bagian :
A. Jenis sambungan dengan pengelasan :
- 45 derajat elbow
- 90 derajat elbow
- 180 derajat elbow
- Concentric reducer (pemerkecil sepusat)
- Eccentric reducer ( pemerkecil tak sepusat)
- Tee
- Cross (silang)
- Cap (tutup)
- Red Tee (pemerkecil tee)
- Swage concentric BSE (sweg sepusat ujung bevel)
- Swage eccentric (sweg tak sepusat ujung bevel)
B. Jenis sambungan dengan ulir
- Bushing (paking)
- Cap (tutup)
- Coupling
- Red coupling (kopling pemerkecil)
- 45 derajat elbow
- 95 derajat elbow
- 45 derajat lateral
- Reducer (pemerkecil)
- Tee
- Red Tee
- Cross (silang)
- Plug (sumbat)
- Union
- Swage concentric (sweg sepusat)
- Swage eccentric (sweg tak sepusat)
Jenis alat sambungan cubing
- Male adapter (jantan)
- Female adapter(betina)
- Cap (tutup)
- Male connection
- Female connection
- Plug (sumbat)
- Male bulkhead (jantan kepala banyak)
- Female bulkhead (betina kepala banyak)
- 90 derajat union elbow (siku union 90 derajat)
- Male 90 derajat elbow
- Female 90 derajat elbow
- Reducer (pemerkecil)
- Insert (penyisip)
- Union(union)
- Union Tee
- Red union (union pemerkecil)
- Union cross
Jenis-jenis alat sambungan cabang berupa olet :
- Elbowlet (letakan siku)
- Latrolet (olet lateral)
- Sweepolet (olet corong)
- Sockolet (olet sock)
- Threadolet (olet ulir)
- weldolet (olet las)
Jenis-jenis perlengkapan khusus :
- Spectacle blind (kacamata buta satu)
- Blind and spacer (buta dan penjarak)
- Line blind (buta jalur)
- Spacer (penjarak)
- Expantion joint
- Hose connection
- Swivel joint (sambungan swivel)
- Steam Trap (perangkap uap)
- Strainer (saringan)
- Safety shower (pancuran pengaman)
- Inline mixer (pengaduk dalam)
- Exhaust head (kepala pembuangan)
- Instruments
Jenis gasket
- Ring gasket
- Oval ring gasket
- Full face gasket
- Flat ring gasket
- Spiral gasket
Jenis bolt
- Machine bolt (baut mesin)
- Stud bolt (baut paku)
- Cap screw (ulir penutup)
SISTEM PERPIPAAN DAN DETAIL
Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industri
atau pengilangan tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan mungkin terjadi
hanya pada kondisi khusus atau batasan tertentu yg diminta pada setiap proyek.
Pabrikasi pipa dapat dilakukan pada bengkel-bengkel di
lapangan atau pada suatu pembuatan pipa khusus di suatu tempat lalu dikirim
kelapangan, baik melalui transportasi laut atau darat, sehingga dilapangan
hanya merupakan penyambungan saja. Hal ini menguntungkan dari segi waktu,
ongkos kerja dan pekerjaan dilapangan. Pemilihan keputusan untuk pabrikasi pipa
di suatu bengkel dilapangan atau di suatu tempat di luar lapangan bahkan
dinegara lain, memerlukan perhitungan teknis dan ekonomis secara cermat.
Pemasangan pekerjaan perpipaan dapat dikelompokkan menjadi
tiga bagian sbb:
- Pipa diatas tanah
- Pipa dibawah tanah
- Pipa dibawah air ( didalam air)
PEMASANGAN PIPA DI ATAS TANAH
Pemasangan ini dapat dilakukan pada rak pipa (pipe Rack), diatas penyangga penyangga pipa, atau diatas dudukan pipa (sleeper). Pada pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukkan pipa peralatan (equipment) yaitu yg meliputi pipa kolom dan vesel, pipa exchanger, pipa pompa dan turbin, pipa kompressor dan pipa utilitas. berikut akan dijelaskan sebagai berikut :
Pipa Kolom dan Vesel
Pipa yg akan dipasang pada kolom dan vesel harus ditempatkan
secara radial disekitar kolom di bagian jalur pipa, jalan orang, platform
dibagian access. Untuk pipa 18″ keatas bisa langsung dilas ke vesel, kecuali
pertimbangan pemeliharaan dan akan digunakan sambungan flange. Sambungan dalam
skirt tidak boleh ditempatkan katup atau flange. Penggunaan vent atmosferis
berkatup dan bertudung harus disediakan pada tempat lokasi titik tertinggi dari
vessel atau jalur pipa diatasnya, sedangkan drain dipasang pada tempat lokasi
terendah yg akan ditentukan oleh P&ID.
Katup pelepas tekanan yg membuang kedalam sistem blowdown
tertutup harus ditinggikan guna memungkinkan bagian pengeluaran pengaliran
sendiri ke dalam sistem blowdown. Katup pelepas tekanan yg membuang uap ke
udara bebas harus dilengkapi dengan pipa paling sedikit tiga meter diatas
setiap platform dalam radius 7.5 meter, juga disediakan lubang pembuangan yg
besarnya 6 mm(1/4″) dibawah pipa guna mencegah akumulasi cairan.
Pipa Exchanger
Pemasangan pipa pada exhcanger tidak boleh dipasang diatas
daerah-daerah kanal, tutup shell dan fasilitas fasilitas lain yg telah
terpasang pada exchanger atau handling yg suka digunakan. Ruang-ruang bebas
untuk pemasangan flange exchanger harus disediakan. Spool dipasang diluar
nozzle kapal guna memungkinkan pemindahan bundel pipa exchanger.
Pipa Pompa Dan Turbin
Pipa suction atau pipa yg mengalirkan aliran disebut juga
pipa hisap harus diatur sedemikian rupa guna mencegah penurunan tekanan dan
kantung uap yg dapat pula menimbulkan kavitasi pada impeler. Apabila perubahan
ukuran diperlukan untuk mempercepat atau memperlambat aliran, maka reduser
eksentris harus dipakai bilaman kantung tanpa vent tak dapat dihindari.
Pemasangan pipa pada pompa dan turbin harus diatur sedemikian rupa, sehingga
mudah untuk perawatan dan perbaikan. Hal ini penting untuk mencegah
pembongkaran besar yg tak perlu pada pemeliharaan dan perbaikan pipa. Saringan
permanen dan sementara harus disediakan pada inlet pompa dan turbin. Sedangkan
untuk aliran panas dan dingin harus diperhatikan fleksibilitasnya, begitu pula
kedudukan-kedudukan penyangga haruslah baik dan dapat mengatasi getaran-getaran
yg diakibatkan motor pipa serta aliran.
Pipa Kompresor
Pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan
pemeliharaannya. Sambungan pipa dengan menggunakan flanges lebih diutamakan
demi memperlancar jalannya perbaikan dan pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan
buang (discharge) harus benar-benar diperhatikan fleksibilitasnya, terutama
untuk temperatur rendah atau tinggi atau tekanan tinggi. Masalah getaran
termasuk bagian terpenting pada pipa kompresor ini, akibat adanya beban dinamis
yg berhubungan dengan kompresor ini. Karena itu masalah penyangga, guide dan
anchor juga harus menjadi perhatianbagian perencana teknik.
Pipa Utilitas
Pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar direncanakan
sehingga kebutuhan utilitas di proyek dapat terjangkau penggunaanya. Pipa
utilitas seperti apa yg lain haruslah direncanakan beroperasi pada temperatur
dan tekanan berapa. Perencanaan sub header haruslah dapat memenuhi daerah
equipment proses atau kelompok peralatan lainnya yg memerlukan jalur utilitas.
Sambungan cabang haruslah dibuat dari atas header. Apabila aliran utilitas
berupa uap jangan lupa membuat kantung kantung uap pada setiap daerah titik
terendah dimana aliran akan mendaki dan diperhitungkan tidak boleh lebih dari
40% tekanannya dalam jarak yg dihitung dalam feet.
Jenis dan Fungsi Flange
Flange adalah sambungan baut di mana dua buah pipa,
equipment, fitting atau valve dapat dihubungkan bersama-sama. Mereka tersedia
dalam berbagai bentuk, tekanan, rating dan ukuran untuk memenuhi persyaratan
desain.
Ada enam tipe dasar flensa:
- Blind Flange
- Lap Joint Flange
- Slip On Flange
- Socket Weld Flange
- Threaded Flange
- Welding Neck Flange
Semua flensa ini mempunyai raised flange face kecuali lap
joint flange yang hanya mempunyai flat flange face
Selain itu terdapat juga sejumlah Special Flanges:
- Orifice Flanges: Orifice Slip-On Flange – Orifice Socket Flange – Orifice Threaded Flange – Orifice Weld Neck Flange
- Standard Connections: Long Weld Neck Flange – Heavy Barrel Flange – Full Barrel Flange
- Ring Type Joint Flanges: RTJ Blind Flange – RTJ Slip-On Flange – RTJ Threaded Flange – RTJ Weld Neck Flange
- Expander Flange
- Reducing Flange
- Studding Outlet: Flat Bottom Mount – Shell/Head Mount – Tangential Mount
- Weldoflange / Nipoflange
- Orifice plate (part for orifice flange)
- Spectacle bline (part for flange)
Blind Flange
Lap Joint Flange
Jenis flange ini mirip dengan slip on flange, tetapi ada dua
perbedaannya, terdapat jari-jari pada akhir flange ini dan pada face flange ini
datar atau flat. Jenis flange ini digunakan jika material stub end dan flange
harus dibedakan. jika pada saat instalasi pipa pemasangan baut menemui
kesulitan karena keterbatasan ruang, maka jenis flange ini dapat digunakan.
Slip-On Flange
Flange jenis ini mempunyai ketahanan kejutan dan getaran
yang rendah. Flange jenis ini sangat ideal untuk aplikasi tekanan rendah karena
kekuatan nya pada tekanan internal sekitar sepertiga dari weld neck flange.
serta konfigurasinya menimbulkan gangguan aliran di dalam pipa. Las-lasan
bagian dalam cenderung lebih mudah terkorosi dibandingkan weld neck type
flange.
Socket Weld Flange
jenis flange ini mempunyai lubang yang bertingkat,
agar pipa masuk sesuai dengan kedalamannya.
Threaded Flange
Flange jenis ini mirip dengan slip-on Flange, perbedaannya
adalah memiliki (thread internal) ulir dalam. Flange jenis ini biasanya
digunakan untuk tekanan rendah dan tidak digunakan untuk temperatur atau stres
yang sangat tinggi.
Weld Neck Flange
Flange jenis ini cocok digunakan untuk tekanan tinggi,
temperatur extrim, shear impact maupun getaran tinggi, Lebih lanjut,
konfigurasinya tidak menimbulkan gangguan pada aliran.
SPECIAL FLANGE
Orifice Flange
Orifice Flange banyak digunakan dalam hubungannya
dengan orifice meter untuk mengukur laju aliran cairan dan gas. Mereka pada
dasarnya sama dengan weld neck standar, slip-on dan screwed flensa, hanya
perbedaannya disini terdapat lubang di dalam plat flange yang
nantinya berguna sebagai pengukur laju aliran fluida.
Standard Connection (Long Weld Neck Flange, Heavy Barrel
Flange, Full Barrel Flange)
Long Weld Neck Flange
Jenis flange ini biasanya digunakan pada noozel di pressure
vessel dan jarang digunakan pada pipa.
Welding to a Flange
Weld Neck Flange
Slip-On Flange
Lap Joint Flange
Socket Weld Flange
Expander Weld Neck Flange
Subscribe to:
Posts (Atom)