Machine bolt
and stud bolt memiliki fungsing yang berbeda dalam sebuah
sistem pemipaan. Walaupun sama sama baut (bolt), tapi penggunaanya memiliki
karakteristrik yang berbeda.
Machine bolt cenderung lebih gampang rusak karena seluruh panjangnya harus mengakomodir gaya ketika terjadi torsi. Ketika di puntir untuk di kencangkan atau di kendurkan, maka seluruh badan pada machine bolt akan mengalami tengangan puntir, hal ini yang dapat berpotensi mengalami
kerusakan. Demikian menurut Deanna sclar, pengarang dari “auto repair for dummies”.
Baut sendiri adalah tipe dari fastener atau yang lebih dikenal dengan
pengencang. Biasanya digunakan untuk mengencangkan dua bagian menjadi satu.
Dalam piping sendiri, baut sering di gunakan untuk mengencangkan flange.
Pengertian Machine bolt dan stud bolt
Baut dalam piping di bedakan menjadi dua jenis, yaitu : stud blot dan
machine blot. Machine bolt adalah jenis baut yang sering kita lihat
sehari-hari, ia hanya memiliki satu buah mur (nut). Machine bolt memiliki
permukaan rata pada satu ujungnya, sendangkan ujung lainya biasanya untuk mur
(nut)nya.
Sedangkan studbolt, memiliki dua buah mur yang dapat di kencangkan dari sisi
kanan atau kirinya.
Penggunaan stud bolt pada flange Stud bolt biasanya digunakan pada sambungan flange yang menghubungkan antar pipa atau ekuipment tertentu.
Penggunaan stud bolt pada flange Stud bolt biasanya digunakan pada sambungan flange yang menghubungkan antar pipa atau ekuipment tertentu.
Kenapa ia di gunakan dalam flange? Karena studbolt memiliki
beberapa keungulan dibanding dengan machine bolt, diantaranya adalah :
Namun studbolt punya satu kelemahan, yaitu kadang ia membingunkan arahnya kalau di lepas atau di kencangkan.
- Studbolt lebih mudah di buka jika berkarat (rusak)
- Memiliki diameter yang seragam (tidak ada head)
- Studbolt yang jarang di gunakan dapat mudah di buat dari baja padat (round stock)
Namun studbolt punya satu kelemahan, yaitu kadang ia membingunkan arahnya kalau di lepas atau di kencangkan.
Kelemahan dan kelebihan machine bolt
Machine bolt cenderung lebih gampang rusak karena seluruh panjangnya harus mengakomodir gaya ketika terjadi torsi. Ketika di puntir untuk di kencangkan atau di kendurkan, maka seluruh badan pada machine bolt akan mengalami tengangan puntir, hal ini yang dapat berpotensi mengalami
kerusakan. Demikian menurut Deanna sclar, pengarang dari “auto repair for dummies”.
Bandingkan dengan studbolt, ketika ia di kencangkan, hanya
mur nya saja yang bergerak sehingga mengurangi resiko kerusahkan. Sedangkan
keungulan dari machine bolt, ia memiliki satu kepala sehingga ia bisa di
fungsikan sebagai skrup (screw). Yang mana ia bisa di kencangkan tanpa
membutuhkan nut ataupun washer pada boltnya.
membutuhkan nut ataupun washer pada boltnya.